Copyright © Egoy's Blog
Design by Dzignine
Minggu, 15 Maret 2015

PENGALAMAN MENGGUNAKAN INTERNET


            Saya mulai mengenal internet pada saat saya duduk di kelas 5 SD, saat itu saya rindu sekali dengan serial anime berjudul “Digimon Adventure” yang sudah jarang ditayangkan lagi di televisi, karena saya sangat ingin melihatnya lagi, saya menanyakan kepada salah satu teman yang kebetulan sering berkunjung ke warung internet atau WARNET. Dia mengatakan serial anime yang saya rindukan itu bisa disaksikan kapan saja di internet. Karena perkataannya, saya mulai tertarik berkunjung ke warnet. Pada awalnya saya bingung bagaimana caranya mengakses internet, untungnya ada teman saya yang memandu saya mengakses internet dan memberikan informasi tentang situs yang dapat digunakan untuk menyaksikan serial anime yang saya inginkan itu, situsnya bernama “YouTube.com”.  Walaupun koneksi datanya masih tergolong lambat dan bahasa dari serial animenya tidak saya mengerti, saya sangat senang sekali bisa menyaksikan kembali serial anime itu. Youtube membuat saya ketagihan untuk berkunjung ke warnet, tetapi ada saat dimana saya bosan mengakses youtube karena koneksi data di warnet yang saya kunjungi sangat lambat untuk mengakses youtube, jadi saya mulai mencari gambar-gambar digimon. Saya pernah mendengar situs “google.com” dari teman, katanya, kita bisa mendapatkan gambar yang kita inginkan di situs itu, dan ternyata memang benar saya bisa mendapatkan gambar digimon yang saya inginkan dari google dan mencetaknya di kertas.
           Seiring berjalannya waktu saya mulai mahir menggunakan internet dan dapat menguasai browser, sampai pada saat saya duduk di kelas 6 SD saya mengenal situs sosial media “Friendster.com” dan game online. Friendster adalah situs sosial media pertama yang saya kenal. Friendster memberi saya pelajaran tentang e-mail, karena untuk membuat akun Friendster dibutuhkan e-mail.  Pada saat yang bersamaan saya mulai mengenal situs pembuatan e-mail yaitu “yahoo.com”. Membuat email termasuk sulit bagi saya saat itu, karena saya kurang mengerti bahasa dari formulir yang disediakan oleh yahoo, tetapi karena bantuan operator warnet akhirnya saya dapat membuat e-mail, dan juga akun Friendster.  Dengan Friendster, saya bisa terhubung dengan teman-teman alay saya, dan juga mengungkapkan isi hati dan pikiran kapanpun saya mau. Dengan display name dan juga profile yang sangat ramai bak pasar malam, kita pun bisa bercanda ria dan berbagi komentar di situs Friendster ini. Beberapa saat setelah saya mengenal Friendster, saya mendapatkan informasi tentang game online “Ayo Dance” atau “Audition”, penasaran dengan game ini akhirnya saya berpindah lokasi warnet dan mulai membuat akun ayodance. Membuat akun ayodance juga membutuhkan e-mail, untungnya saya sudah memilikinya, jadi tidak ada kendala bagi saya untuk membuat akun ayodance ini. Saya pun mulai ketagihan game online. Bermain game online menjadi kebiasaan untuk saya saat itu. Kebiasaan ini menguras kantong saya, selain membayar sewa warnet, saya juga menghabiskan banyak sekali uang untuk membeli voucher ayodance.
             Setahun kemudian, saya mulai berubah menjadi personal yang lebih buruk. Saat itu saya duduk di kelas 7, sekolah menjadi nomor 2 bagi saya, indeks prestasi terjun bebas, dan anehnya saya tidak peduli dengan semua itu. Lebih buruknya saya mulai mengenal game-game online lainnya. Suatu hari, saya kehilangan id ayodance saya yang penuh dengan cash dan item mahal, saya sangat terpukul, tetapi anehnya saya kembali membuat akun dan juga kembali membeli voucher. Saya seperti hidup di dalam warnet, hidup dalam ayodance lebih tepatnya, tidak peduli dengan prestasi. Orang tua saya pun mulai khawatir karena uang untuk keperluan sekolah saya gunakan untuk membeli voucher game online. Karena jalan Allah swt., id ayodance saya yang kedua yang juga penuh dengan cash di hack orang lain, saat itu saya tidak mau lagi main ayodance dan berhenti main game online, dan ternyata selama saya berhenti main game online indeks prestasi saya di kelas kembali pada jalurnya, dan saya pun mulai berfikir untuk vakum.
             Berhenti main game online bukan berarti berhenti menggunakan internet, pada saat vakum main game online saya tetap menggunakan internet seperlunya, contohnya untuk mencari tugas. Internet sangat berguna untuk membantu saya menyelesaikan tugas-tugas dari guru, bahkan tidak jarang guru SMP saya memerintahkan untuk mencari informasi tentang edukasi di internet. Contoh lainya juga untuk memenuhi kebutuhan social saya. Selain Friendster, pada kelas 8 SMP saya mulai mengenal facebook. Di Facebook display name yang ramai sudah bukan jamannya lagi, saya dan teman-teman lebih suka memasang nama lengkap, kita juga lebih sering mengungkapkan isi hati dan pikiran, dan lebih menariknya facebook menyediakan fasilitas chatting yang bisa kita gunakan. Sisi alay berpindah ke sisi alay lainnya dari alay  yang memasang display name yang ramai menjadi alay yang mengupdate status setiap 2 menit, tapi itu tidak masalah selama status kita tidak merugikan orang lain. Facebook membuat saya mengenal internet mobile, jadi saya dapat mengakses facebook di handphone dan tidak perlu berkunjung ke warnet. Fase internet mobile di hidup saya mulai saat itu, saya juga mulai menenal handphone brand blackberry. Saat memiliki blackberry saya mulai mengenal situs social media twitter, dan aplikasi chatting blackberry messanger. Karena sudah kenal twitter dan blackberry messanger, saya jadi jarang membuka akun facebook saya, saya lebih suka ng-alay di twitter. Twitter membuat saya dan teman-teman saya mengupdate status selama kira-kira 30 detik sekali, level alay pun meningkat. Fase ini berlangsung selama kurang lebih sampai saya duduk dikelas 11 SMA. 
              Pada saat kelas 12 SMA saya lebih fokus ke pelajaran di sekolah, karena saya juga memikirkan masa depan saya. Saya jadi lebih jarang mengupdate status di twitter, BBM pun seperlunya. Suatu hari saat menunggu kelulusan perasaan bosan muncul, karena saya lebih sering diam di rumah, internet-pun membantu saya untuk terhubung dengan teman-teman dan juga orang tua saya, jadi rasa bosan itu pun berkurang.  Internet juga membantu saya untuk mencari informasi tentang Perguruan Tinggi. Selama menunggu kelulusan ternyata saya kembali main game online, kali ini “Digimon Master Online” membuat saya tertarik. Bagaimana tidak, ternyata anime yang saya idolakan dari zaman saya tk ternyata saat itu ada game onlinenya. Saya pun menghabiskan banyak uang dan waktu. Saat itu internet sudah disediakan dirumah saya jadi tidak perlu ke warnet lagi, saya pun bisa memainkan game online itu kapanpun dirumah. Saya main game online ini sampai sekarang bahkan saya juga main game online lainnya yaitu “Dragon Nest”. Jangan khawatir, saya semakin dewasa jadi saya bisa mengatur waktu dan perencanaan hidup saya. Walaupun saya main game online lagi tapi sekarang saya sadar, saya harus lebih mementingkan kuliah saya. Sekarang saya sudah menjadi mahasiswa tingkat 2 di Universitas Gunadarma, dan ternyata saya masih menggunakan internet sampai saat ini. Selain untuk keperluan  kuliah,  saya juga menggunakannya untuk menunjukkan kemampuan saya dibidang musik, saya juga menguploadnya di  semua sosial media yang saya miliki contohnya “soundcloud” dan juga “Instagram”. Internet menemani saya dari pribadi yang alay menjadi pribadi yang insya Allah berguna, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain.

“You can’t change your past, but you can let go and start your future” – Quinn Fabray, Glee.