Ucapan dan Ejaan
- Ucapan
Bahasa Indonesia bagi sebagian besar para penuturnya adalah bahasa
kedua, bahasa Indonesia mereka terpengaruh oleh bahasa pertama yang mereka
kuasai yaitu bahasa daerah, dan itu mempengaruhi semua aspek ketatabahasaan,
terutama ucapan. Pengaruh dalam ucapan itu dapat menjadi ciri yang membedakan
penutur Bahasa Indonesia dari daerah satu dengan daerah yang lain, kita dengan
mudah dapat mengetahui daerah asal para penutur berdasarkan ucapan dalam bahasa
Indonesianya.
2. Ejaan
Ejaan adalah peraturan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi
ujaran, bagaimana menempatkan tanda-tanda baca, bagaimana memotong-motong suatu
kata, dan bagaimana menggabungkan kata-kata.
2.1. Penulisan
huruf
2.1.1. Penulisan huruf kapital
Huruf kapital biasanya
digunakan untuk:
· Mengawali
kalimat yang baru,
· Huruf
awal pada nama diri,
· Ucapan
langsung,
· Huruf
pertama yang berhubungan dengan nama Tuhan dan Kitab Suci,
· Gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan,
· Nama
jabatan(apabila dikaitkan dengan nama instansi atau nama daerah sebagai pengganti nama diri,
· Nama lembaga,
· Kata-kata
yang menunjukkan kekerabatan (apabila digunakan sebagai kata sapaan).
· Huruf
pertama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya yang didahului
oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan dengan pernyataan
lengkap.
·
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan.
Contoh kalimat:
Contoh kalimat:
- Jokowi Dodo, Gubernur DKI Jakarta.
- Presiden Republik Indonesia akan menghadiri rapat PBB.
Huruf tebal biasanya digunakan untuk :
· Menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar
tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.
·
Tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk keperluan itu
digunakan huruf miring.
·
Dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan
sublema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi.
Contoh pada judul buku :
Contoh pada judul buku :
- Algoritma dan Pemrograman 3
- Matematika Informatika
Huruf miring digunakan untuk :
·
Menuliskan nama buku, surat kabar, dan majalah yang dikutip
dalam sebuah tulisan,
·
Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau
kelompok kata.
Contoh kalimat :
Contoh kalimat :
- Novel Insurgent merupakan lanjutan dari Divergen.
- Crew dari film ini sangat disiplin
2.2.
Penulisan
Partikel dan Awalan
Penulisan
partikel :
·
ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya (untuk
partikel lah, kah, dan tah),
·
ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya (untuk
partikel pun),
·
Partikel per yang mengandung arti ‘demi’, ‘setiap’, atau
‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh Kalimat :
Contoh Kalimat :
- Siapakah gerangan yang mencuri jam tangan milik Yudit?
- Apa pun yang saya katakan pasti salah di mata mereka
Penulisan awalan :
·
Untuk
kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
(kecuali kata yang biasa dipakai sebagai satu kata contoh : daripada, seperti.
Contoh Kalimat :
Contoh Kalimat :
- Tugas itu dikerjakan oleh saya sendiri.
- Saya berkunjung ke rumah paman saya di Bandung.
2.3.
Penulisan
Bilangan
Bilangan dapat diwakilkan dengan kata atau angka. Angka digunakan
sebagai lambang bilangan dan nomor. Berikut adalah penulisan bilangan yang
benar :
·
Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau
dua kata ditulis dengan huruf (kecuali jika bilangan itu dipakai secara
berurutan seperti dalam perincian atau paparan),
·
Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika lebih
dari dua kata, susunan kalimat diubah agar bilangan yang tidak dapat ditulis
dengan huruf itu tidak ada pada awal kalimat.
Contoh :
Contoh :
- Buku itu sangat mahal, harganya Rp 500.000,00.
- Saya adalah anak ke-2 dari 2 bersaudara
2.4.
Tanda
Baca
Macam-macam tanda baca yaitu titik (.), koma(,), titik koma
(;), titik dua (:), dan petik(“..”).
2.4.1. Tanda Titik (.)
·
Digunakan pada akhir kalimat yang bukan seruan,
·
Digunakan di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
ikhtisar, atau daftar,
·
Digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu,
·
Digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya
yang menunjukkan jumlah,
·
Dipakai pada penulisan singkatan.
Contoh :
Contoh :
- Egi D. Septian, adalah anak yang memiliki IQ yang tergolong jenius.
- Operasi yang ditangani Dr. Egi Septian berjalan lancar.
2.4.2. Tanda Koma (,)
Tanda Koma
biasa digunakan untuk:
·
Menandai
adanya jeda atau kesenyapan antara dalam suatu kalimat,
·
Digunakan
setelah seruan,
·
Digunakan
dalam kalimat majemuk yang anak kalimatnya mendahului induk kalimatnya,
·
Digunakan
untuk memisahkan dua kalimat yang setara yang dihubungkan dengan kata tetapi,
atau, dan melainkan,
·
Digunakan
untuk membatasi unsur-unsur dalam suatu perincian,
·
Digunakan
dalam rujukan rujukan tahun, dan halaman,
·
Digunakan
untuk mengapit atau menyisipkan keterangan tambahan,
·
Digunakan
diantara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, dan diantara nama tempat, dan
wilayah suatu negara yang ditulis secara beruntun.
·
Digunakan
untuk membatasi nama gelar.
Contoh :
Contoh :
- Saya menjual jam tangan, dan jam dinding.
- Oleh karena itu, saya membuat terobosan ini.
2.4.3. Titik Koma (;)
Titik Koma
biasa digunakan untuk :
·
Memisahkan
bagian kalimat yang sejenis dan setara,
·
Membatasi
bagian-bagian kalimat yang sudah mengandung koma,
·
Memisahkan
kalimat-kalimat dalam suatu perincian.
Contoh :
Contoh :
- Hari semakin siang; kita belum selesai juga.
- Saya sibuk mengurus tugas kuliah; Ibu mencuci baju
2.4.4. Titik dua (:)
Titik dua
biasa digunakan untuk :
·
Akhir
suatu pernyataan yang lengkap dan diikuti oleh rangkaian atau perincian,
·
Pemberian
yang berbentuk formula,
·
Membatasi
judul karangan dengan subjudulnya.
Contoh :
Contoh :
- Ketua : Egi Dwi Septian
Wakil : Dianna Agron
2.4.5. Tanda Petik (“..”)
- Insurgent (2014), (99:4)
2.4.5. Tanda Petik (“..”)
·
Digunakan
untuk menandai kata-kata yang tidak digunakan dalam arti yang sebenarnya.
Contoh :
Contoh :
- Dia adalah "pahlawan" kampung ini.
- Program ini sangat "bagus" untuk anak-anak.
2.4.6. Tanda Hubung (-)
·
Digunakan
untuk menghubungkan kata-kata yang diulang seperti meja-meja, berjalan-jalan,
buah-buahan.
·
Digunakan
apabila huruf-huruf dirangkaikan dengan bilangan, huruf kecil, atau huruf kecil
yang dirangkaikan dengan huruf kapital.
·
Digunakan
untuk membatasi tanggal, bulan, dan tahun apabila dituliskan dengan angka.
·
Digunakan
untuk menghubungkan awalan dan akhiran dalam bahasa Indonesia yang dirangkaikan
dengan kata asing.
·
Digunakan
untuk menandai hubungan kata-kata dalam kelompok kata agar tidak menimbulkan
tafsiran yang tidak dikehendaki.
Contoh :
Contoh :
- Harga buah-buahan meningkat tajam.
- Saya adalah juara 1 olimpiade sains se-Indonesia.
2.5.
Tanda-tanda
baca yang lain.
Tanda baca yang lain adalah tanda pisah (-), tanda elipsis (..),
tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda kurung (), tanda kurung siku ([]), tanda
garis miring (/), tanda penyingkat/apostrof (‘).
2.5.1. Tanda Pisah (-)
·
Digunakan
dalam arti “sampai dengan”.
Contoh :
Contoh :
- Kekacauan yang terjadi di Jakarta ini terjadi pada 1998-1999.
- Kakek tua ini bersepeda dari Jakarta-Bandung.
2.5.2. Tanda Elips (..)
·
Digunakan
untuk menandai tuturan yang terputus-putus.
·
Digunakan
dalam suatu kutipan menunjukan bahwa ada kata-kata yang tidak dikutip dalam
kutipan tersebut.
Contoh :
Contoh :
- Kalau begitu ... ya, kita pulang saja.
- Jadi begitu ... ya, lupakan saja.
2.5.3. Tanda Tanya (?)
·
Digunakan
untuk menandai kalimat Tanya dan diletakkan di akhir kalimat.
·
Digunakan
untuk menyatakan keragu-raguan atau kesangsian. (apabila tanda Tanya diletakkan
di antara tanda kurung).
Contoh :
Contoh :
- Sinteron itu sangat mendidik (?)
- Apakah yang dapat merusak moral anak bangsa?
2.5.4. Tanda Seru (!)
·
Digunakan
untuk menandai seruan, perintah, dan panggilan.
Contoh :
Contoh :
- Bersihkan kamar mandi sekarang juga!
- Film itu sangat seru!
2.5.5. Tanda Kurung ()
·
Digunakan
untuk mengapit penjelasan atau keterangan.
·
Digunakan
untuk mengapit penjelasan atau keterangan yang bukan merupakan bagian pokok
dari pembicaraan.
·
Digunakan
untuk mengapit angka atau huruf yang merinci keterangan.
Contoh :
Contoh :
- Mark Zuckerberg adalah pendiri FB (Facebook).
- Flowchart ini (lihat gambar 4) menunjukkan adanya percabangan.
2.5.6. Tanda Kurung Siku ([])
·
Digunakan
sebagai tanda koreksi bahwa dalam naskah itu terdapat huruf, kata, atau kelompok
kata yang ditulis di antara tanda kurung siku tersebut.
·
Digunakan
untuk memberi tanda kurung di dalam bagian kalimat yang sudah menggunakan tanda
kurung.
Contoh :
Contoh :
- Saya men[d]engar suara aneh di lorong.
- Perbedaan flowchart ini(sudah dibahas di bab 1[lihat halaman 3-9]) sangat signifikan.
2.5.7. Tanda Miring (/)
·
Digunakan
untuk penomoran surat.
Contoh :
Contoh :
- No. 7/SK/0001
- No. 8/SK/0002
2.5.8. Tanda penyingkat/apostrof (‘)
·
Digunakan
untuk menunjukkan adanya bagian-bagian yang dilesapkan.
Contoh :
Contoh :
- Libur 'lah tiba. ('lah = telah)
- 11 September '95 ('95 = 1995)
0 komentar:
Posting Komentar